Berikut ini adalah ulasan mengenai tanya jawab tentang atsar. Ulasan ini dapat dijadikan sebagai bahan belajar. Secara etimologi atsar berarti sisa reruntuhan rumah dan sebagainya. Sedangkan secara terminologi ada dua pendapat mengenai definisi atsar ini. Pertama, kata atsar sinonim dengan hadits. Kedua, atsar adalah perkataan, tindakan, dan ketetapan Shahabat.
Nabi adalah orang yang membawa berita. Bukan sembarang berita, tapi ini berita dari langit. Semua Nabi membawa dua pesan utama percaya kepada Tuhan dan percaya pada hari akhir/hari kebangkitan. Pesan dari langit bukan sekadar pepesan kosong melainkan juga harus diterapkan untuk terciptanya ketertiban dan kenyamanan. Pada titik ini, Nabi menjelma menjadi suri tauladan untuk menjalankan pesan ilahi. Nabi bukan hanya pembawa pesan messenger sebagaimana layaknya tukang pos yang tidak tahu isi pesan. Nabi diberi pemahaman akan berita atau pesan yang hendak diteruskan kepada sesama. Bahkan Nabi juga menjawab sejumlah pertanyaan mengenai maksud dan kandungan berita langit. Nabi juga menjadi orang pertama yang berhadapan dengan mereka yang tidak percaya dan mengingkari pesan langit. Ada yang jelas-jelas menentang kafir namun ada pula yang hatinya mendua antara percaya dan tidak percaya munafiq. Banyak pihak yang sekadar iseng bertanya kepada Nabi. Atau bertanya untuk menguji dan mengolok-olok. Ada pula yang gemar mencari-cari kesalahan, menguping dan membocorkan pembicaraan Nabi, bahkan ada yang meniru gerak-gerik Nabi berbicara sekadar mengejek setiap kali Nabi menyampaikan pesan atau Hadis riwayat Imam Bukhari dikisahkan Nabi naik mimbar dan kemudian "menantang" jamaah untuk mengajukan pertanyaan yang mereka mau, dan pasti saat itu akan Nabi jawab. Melihat Nabi yang terlihat geram, sejumlah sahabat menangis terisak-isak. Nabi berulangkali berseru "bertanyalah kalian kepadaku!". Seorang bertanya, "dimana tempat tinggalku kelak?" Nabi menjawab "kamu di neraka!". lantas Abdullah bin Hudzaifah bertanya "siapa ayahku Ya Rasul?" Nabi menjawab, "Ayahmu Hudzaifah." Nabi masih menunggu siapa lagi yang mau bertanya segala macam kepadanya dengan terus mengulang "Ayo bertanya lagi?!"Umar bin Khattab kemudian berkata "Radhina billahi Rabba, wa bil Islami dina, wa bi Muhammadin shallahu 'alayhi wa sallam Rasula Kami ridha Allah sebagai Rabb Kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad SAW sebagai Rasul." Ucapan Umar di tengah isak tangis para sahabat tersebut mengandung pertaubatan, penyesalan akan ketidaksopanan sejumlah pihak dan juga pengulangan janji kesetiaan kepada Nabi. Nabi terdiam sejenak mendengar ucapan Umar. Nabi kemudian bersabda "Pada dinding ini telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka. Belum pernah kulihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini." Ucapan Nabi bermakna gentingnya situasi saat itu akibat kemarahan ini berbuntut panjang. Dalam riwayat Imam Muslim diceritakan kisah tambahan betapa ibu Abdullah murka pada anaknya yang bertanya siapa bapaknya di depan Nabi. Bukan saja pertanyaan itu tidak penting ditanyakan tapi juga seolah meragukan jalur nasabnya. Kata ibunya, "Kamu sangka ibumu ini pelacur yang kemudian aibnya mau kamu buka di depan Nabi dan jamaah dengan bertanya seolah meragukan siapa ayahmu?! Aku tidak pernah mendengar seorang pun yang lebih durhaka ketimbang engkau!"Ada memang orang yang selalu ingin tahu hal-hal yang amat sangat detil dari agama ini. Nabi yang membawa gagasan besar dan pesan dari langit disibukkan dengan pertanyaan remeh temeh, seperti orang yang kehilangan unta dan kemudian bertanya hal itu kepada Nabi. Nabi pernah bersabda"Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji kepada kalian, maka berhajilah”. Seseorang berkata, ”Apakah setiap tahun, wahai Rasulullah?” Maka beliau diam hingga orang tersebut mengulanginya sampai tiga kali, kemudian Rasulullah bersabda, ”Kalau aku katakan ya, niscaya hal tersebut menjadi wajib, dan niscaya kalian tidak akan sanggup,” kemudian beliau bersabda, ”Biarkanlah aku terhadap apa yang aku tinggalkan kepada kalian. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena pertanyaan dan penentangan mereka kepada nabi-nabi mereka. Jika aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, kerjakan semampu kalian. Dan jika aku melarang sesuatu pada kalian, tinggalkanlah."Maka kemudian turunlah ayat "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan hal-hal yang jika diterangkan kepada kalian, niscaya menyusahkan kalian." [al-Mâidah 101]. Jadi, apa kita tidak boleh bertanya? Tentu boleh. Ada sekitar 12 ayat di mana Allah turun tangan langsung menjelaskan jawaban dengan menggunakan redaksi "Mereka bertanya kepadamu tentang...." Itu karena pertanyaannya sangat penting. Di lain kesempatan, Nabi juga senang sekali berdialog dengan para sahabatnya. Ini artinya Nabi tidak keberatan menghadapi berbagai pertanyaan sahabat. Namun seringkali orang bertanya bukan untuk mendapatkan jawaban. Ada yang bertanya untuk menunjukkan bahwa dia juga memiliki pengetahuan tentang hal yang dibicarakan. Ada yang bertanya untuk menyindir, atau untuk menunjukkan kita lebih pintar dari yang ditanya. Atau bertanya untuk menebar pesona betapa alim dan dermawannya pertanyaan model ini "Mengapa ya Ustadz setiap saya habis bersedekah rasanya nikmatttt sekaliii?" Lantas disusul pertanyaan jamaah lain, "Kalau saya rasanya nikmat itu pas sehabis shalat tahajud 12 rakaat. Kenapa ya Ustadz?" Atau yang satu ini "Bu Ustadzah, setiap saya pergi umrah setiap bulannya kenapa ya saya selalu menangis kalau shalat di depan Ka'bah? Dan anehnya tetangga saya katanya tidak bisa keluar air mata di Tanah Suci. Apakah perbedaan ini karena saya rajin menyantuni anak yatim, sementara tetangga saya itu terkenal pelitnya ya Bu?"Duuhhhh!Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School
Shahihkahhadits "Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku diutus dengannya"? 27. Ahsanallaahu ilaikum, apakah Al Musthafa termasuk dari nama Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam?
20. Bagaimana periwayatan hadis?JawabanPeriwayatan riwayat Hadis adalah proses penerimaan Hadis oleh seorang Rawi dari seorang gurunya dan setelah dipahami, dihafal, dihayati, diamalkan, ditulis dan disampaikan kepada orang lain sebagai murid dengan menyebutkan sumber pemberitaan riwayat Periwayatan hadis ada berapa?JawabanMayoritas ulama membagi metode periwayatan hadis menjadi 8 macam 1 al-sama' 2 al-ardh atau al-qiroah 3 al-ijazah 4 al-munawalah 5 al-mukatabah 6 al-i'lam 7 al-washiyyah dan 8 Siapa Tokoh Ilmu Hadis?JawabanTokoh ilmu hadis beserta kumpulan hadis yang ditulisnya Imam Bukhari, penyusun Shahih Bukhari. Imam Muslim, penyusun Shahih Muslim. Imam Abu Dawud, penyusun Sunan Abu Dawud23. Apa hadis pertama?JawabanHadits yang pertama kali diajarkan adalah hadits tentang kasih sayang, bukan hadits tentang akidah, fikih, dan lain Mengapa Nabi melarang sahabat menuliskan hadits?JawabanLarangan tersebut dilatarbelakangi karena untuk menghinrdarkan adanya kemungkinan para sahabat menulis wahyu Al Qur'an dan memasukkan aI hadits kedalam Iembaran AI Qur'an. Untuk itu Rasulullah mengkhawatirkan akan bercampur aduk antara Al Qur'an dan Apa saja cabang cabang ilmu hadits?JawabanCabang-cabang Ilmu Hadits meliputi, Ilmu hadits Riwayah, . Ilmu Jarh Wa Ta'dil, 'Ilmu 'Ilal Al-Hadits, 'Ilmu Ghorib Al-Hadits, Ilm Mukhtalif Al-Hadits, Ilmu Nasikh wa Mansukh, 'Ilmu Fann Al-Mubhamat, 'Ilmu Asbab Wurud Al-Hadits, Ilmu tashif wa Tahrif, Imu Mushalah Al-Hadits, Imu Tarikh Apa saja 3 unsur utama hadis?JawabanSanad, matan dan rawi menjadi unsur yang penting untuk menentukan derajat sebuah Apa saja ciri ciri Hadits Shahih?JawabanHadits sahih ialah hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang berkualitas dan tidak lemah hafalannya, di dalam sanad dan matannya tidak ada syadz dan Mengapa sebuah hadis harus menggunakan sanad?JawabanPenggunaan sanad dalam periwayatan hadis menjadi penting karena hadis adalah salahsatu sumber ajaran Islam yang tentu keasliannya harus dijaga antara lain dengan menjaga kevalidan sanad itu Berapa jumlah hadits yang shahih?JawabanDi dalam Shahih Al-Bukhari terdapat lebih dari hadits termasuk yang diulang di dalam 97 jilid buku. Sedangkan di dalam Shahih Muslim jumlahnya sekitar 7500 hadits termasuk pengulangan dalam 57 jilid. Kedua kitab tersebut belumlah merangkum semua hadits shahih yang Kenapa bisa ada hadits palsu?JawabanDalam karyanya yang berjudul Al-Manhalul Lathif fi Ushulil Hadits As-Syarif, Sayyid Alawi Al-Maliki menjelaskan beberapa faktor dibuatnya hadits-hadits palsu pertama, mempertahankan kepentingan pribadi; kedua, mendekatkan diri kepada pejabat tertentu orang-orang yang berkepentingan; ketiga, mencari rizki; keempat, membela pendapat tertentu walaupun salah; kelima, menarik simpati orang untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, termasuk mengajarkan anak-anak tentang Bagaimana cara membedakan hadits yang asli dengan yang palsu?JawabanPertama, matan teks hadis tak sesuai dengan kefasihan bahasa, kebaikan, kelayakan, dan kesopanan bahasa Nabi SAW. Kedua, bertentangan dengan Alquran, akal, dan kenyataan. Ketiga, rawinya dikenal sebagai pendusta, Keempat, pengakuan sendiri dari pembuat hadis palsu Seperti apa contoh hadits maudhu?JawabanHadits Maudhu Tentang Mencari RezekiInalloha yuhibbu an yaro 'abdahu ta'iban fi tholabil halal." Artinya “Sesungguhnya Allah suka melihat hamba-Nya yang lelah dalam mencari rezeki yang halal.” Riwayat hadist tersebut diketahui sebagai hadist maudhu33. Mengapa hadits tidak dibukukan sejak masa Rasulullah SAW?Jawaban"Pertama, pada mulanya mereka memang dilarang untuk melakukan penulisan hadits. Karena adanya kekhawatiran tercampurnya sebagian hadis dengan Alquran, sebagaimana diinformasikan secara valid oleh Imam Muslim dalam Sahih-nya." "Kedua, karena kekuatan hafalan dan kecerdasan akal Siapa yang menurunkan hadits?JawabanTidak hanya Al-Quran, Allah juga menurunkan firman-firman nya kepada Nabi Muhammad yang disebut dengan Siapa pemalsu hadits?JawabanAbdul Karim Bin Abu Al-Auja merupakan di antara orang-orang zindik san pemalsu hadits yang paling Apa yang terjadi jika tidak ada hadis?Jawaban Akan terjadi kesalah pahaman,Tidak bisa mengamalkan Sunnah Nabi Muhammad Kapan hadis dibukukan pertama kali?JawabanPada abad ke-3 H, para ulama mulai memilah hadis-hadis sahih dan menyusunnya ke dalam berbagai topik. Abad ini disebut sejarah Islam sebagai era tadwin atau pembukuan hadis. Pada masa ini, muncul ulama-ulama ahli hadis yang membukukan sabda Rasulullah SAW secara sistematis.
9 Hadis tentang Kebersihan. الطَّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ. Ath-thahuuru syatrul 'iimaani Artinya, "Kebersihan itu sebagian dari (cabang) keimanan." (H.R Muslim) 10. Hadis tentang Agama. الدِّينُ النَّصِيحَةُ. Addiinun nashiihatú. Artinya, "Agama adalah nasihat" (HR. Muslim, Abu Dawud dan an-Nasai'i) 11.
Assallammualaikum. Wb wb. Secara tidak sengaja saya menemukan situs ini, mudah-mudahan saya dapat mempelajari Islam secara benar, Amien Pada awalnya saya mempelajari Agama Islam melalui buku-buku kemudian saya memperdalam Al Quran dengan membaca tafsirnya semakin lama saya semakin tertarik dan selalu saya catat hal-hal yang banyak terdapat dalam ceramah-ceramah di Masjid/di TV. Semakin banyak saya baca saya justru menemukan bahwa Quran tidak mengajarkan untuk mempelajari kitab lain selain Al Quran karena Quran itu sempurna,lengkap,jelas dan mudah QS 22/185, 241/3, 5417, 6114,579, dst dst Pertanyaan saya bagaimana sebenarnya kedudukan Hadist apakah itu maksudnya yang terdapat pada QS 2129/151. Saya tidak meragukan adanya Hadist tetapi saya khawatir untuk mempelajari Hadist bila tidak menyangkut ayat dalam Al Quran. Terima kasih, mudah-mudahan Allah memberikan Ilmu yang baik. Jawaban Wa alaikum salam. Ada dua sumber utama untuk ajaran Islam yang disepakati ulama, yaitu al-Qur’an dan kedua Hadits [ingat khutbah Nabi ketika disampaikan pada waktu haji wadha’; dan hal ini pernah kami singgung dulu ketika menanggapi pertanyaan ikhwan lain tentang kaum pengingkar sunnah]. Mustafa al-Siba’i dalam bukunya “al-Sunna wa makanatuha fi l-Tasyri'” memaparkan fungsi Hadits terhadap al-Qur’an. Pertama, kita meyakini bahwa al-Qur’an itu memuat segala apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di dunia ini dan di akhirat nanti. Tetapi harus diingat bahwa jumhur ulama sepakat bahwa al-Qur’an bukan kitab undang-undang, atau buku ilmiah yang merinci segala rumus-rumus yang detail. Contoh, al-Qur’an bercerita tentang kemungkinan manusia dan jin untuk menembus ruang angkasa, tetapi dalam ayat tersebut tidak diterangkan secara detail rumus-rumus biologi, fisika dan kimianya. Oleh sebab itu, jumhur ulama juga sepakat bahwa al-Qur’an, selain dalam kasus pengungkapan unsur-unsur ibadah dan hukum waris terutama, ayat-ayat al-Qur’an cenderung bersifat global/rumus-rumus, atau rambu-rambu utama saja.=20 Oleh sebab itu, dalam konteks ini, kata al-Siba’i, fungsi Hadits sebagai a. penjabar keumuman ayat. b. indikator mempertegaskan hukum-hukum al-Qur’an [masih sangat terkait dengan fungsi pertama di atas]. c. sebagai penetapan norma khusus/baru. Coba baca ayat “wa ma ataakurasuulu[?] fa khudzuuhu, wa ma nahakum anhu fantahuu” [ambil/ikutilah apa-apa yang kalian disuruh oleh Nabi untuk melakukannya, dan tinggalkanlah apa-apa yang Nabi minta kalian untuk menjauhinya]. Kedua, karena, ayat-ayat al-Qur’an umumnya bersifat global, maka hadits dapat menjadi kunci pembuka untuk kita dapat menemukan rahasia rumus atau pesan-pesan yang paling mendalam dari al-Qur’an. Sebagai kunci al-Qur’an, maka hadits menjadi pendamping keberadaan al-Qur’an untul fungsi-fungsi praktis/aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari kita dalam hubungan vertikal mau horizontal, atau dengan alam. Kami kira, kita dapat saja membuka al-Qur’an tanpa melalui kuncinya [tentunya dengan cara menebak-nebak maksud ayat], maka silahkan lakukan itu, tetapi ulama sepakat bahwa orang-orang yang mau mempelajari al-Qur’an akan sangat mengalami banyak kesulitan jika dia tidak dibantu dengan ilmu kunci ini. Wa Allah a’lam bi l-Shawab. Wassalam, Montreal, Canada, 4-1-2000 Noryamin Aini.

Perbedaanhadits dan sunnah Tanya jawab mengenai alquran dan TIA. Apakah kita memang perlu membuang hadits? Sudah sangat jelas bahwa hadits memang memiliki banyak masalah, banyak cacat, inkonsistensi, absurditas di dalamnya. Dan ini bukan hanya untuk hadits yang dianggap palsu atau lemah, tetapi untuk hadits yang dianggap baik (hasan) dan sahih (asli).

Kategori Tema Hadis dan ilmu-ilmunya Tema-tema yang terkait dengan sabda dan prilaku Nabi sallallahu alaihi wa sallam, disertai keterangan dan penjelasan pada sebagian makna hadits. Juga pembahasan status hadits, baik dari sisi sanad silsilah para rowi hadits maupun matan teks hadits, apakah shahih atau lemah, disertai juga kaidah untuk mengetahui hal tersebut. Membatalkan Mengikuti

JawablahPertanyaan berikut dengan benar! 1. Sebutkan macam-macam hadis da'if dari segi putusnya sanad! Jawaban: Mursal, Mu'ḍal, Mu'allaq, Mudallas, Munqaṭi'. 2. Jelaskan kelebihan sahih muslim dibandingkan dengan sahih Bukhari! Jawaban: Sistimatikanya yang tidak memotong hadis dan tidak mengulang sanad. 3.

Ilustrasi hadits dalam agama Islam. Foto Pertanyaan tentang Hadits yang Sering Diajukan Umat MuslimIlustrasi hadits yang menjadi rujukan kedua agama Islam. Foto semoga Allah memberimu taufik, bahwa wajib bagi setiap Muslim untuk mengetahui perbedaan antara riwayat yang shahih dan yang tidak shahih. Dan perbedaan antara perawi yang tsiqah dan yang tertuduh berdusta. Dan hendaknya tidak meriwayatkan hadits-hadits tersebut kecuali yang diketahui keshahihannya dan selamat para perawinya.”
Semoga Allah menjadikan bercahaya seseorang yang mendengar hadits kami lalu menghafalnya hingga menyampaikannya kepada orang lain. Betapa banyak orang yang membawa (riwayat) fiqih kepada orang yang lebih faqih darinya. 19 12 2009 Assalamu’alaikum >1. Apakah yg disebut dgn hadist? >2. Ada berapa jenis/kelompok hadist? >3. Contoh dari setiap kelompok hadist? >4. Penjelasan mengenai istilah dlm hadist spt, rawi, sanad, dll? >5. Bagaimana mengetahui kelompok/jenis hadist yg bisa diterima/tidak? >Sekian terima kasih. >Wassalamu’alaikum Jawaban Ass wr wb 1. Hadis adalah semua ucapan, perbuatan dan taqrir diam tanda setuju atau tidak setuju Nabi Muhammad saw. 2. Hadis dibagi menurut jumlah riwayatnya ada dua hadis mutawatir dan hadis ahad. Hadis mutawatir itu diriwayatkan oleh orang banyak sedangkan hadis ahad oleh satu orang saja. Hadis mutawatir memiliki kekuatan yang tertinggi dan bisa dijadikan sumber dalam masalah aqidah. hanya saja hadis jenis ini amat jarang sekali ditemukan. Hadis ahad dibagi lagi menurut tingkat akurasinya shahih, hasan dan dhaif. 3. Contoh hadis mutawatir “sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niat” contoh hadis ahad “perang itu siasat” 4. Misalkan kita menjumpai hadis seperti ini Dari Al-bara’ bahwa Rasulullah adalah seorang yg paling elok wajahnya dan merupakan ciptaan Tuhan yang paling bagus’ tidak terlalu jangkung dan juga tidak pendek Rawahu Bukhari. Kalimat “Dari al-Bara'” disebut sanad. Sedangkan Rawahu Bukhari disebut Rawi. Adapun isi hadis itu disebut matan. 5. ini merupakan perkara yang tidak mudah. Seseorang harus mengetahui ilmu ttg hadis seperti musthalah hadis, dirayah hadis, rijalul hadis, ilmu jarh wa ta’dil dan lainnya. Karena itu jangan gampangan membuat pernyataan bahwa ini hadis shahih atau ini hadis dhaif. Lebih baik kita berhati-hati kalau ilmu kita belum cukup. Persoalan yg anda tanyakan merupakan tema besar dalam ilmu hadis. Tentu saja sulit menulis secara ringkas tema besar itu dalam email ini. Kalau masih ada keraguan silahkan hubungi kami lagi. salam, Nadir . 210 447 100 149 201 200 336 444

kumpulan pertanyaan tentang hadits